Kami di ketinggian 2.818 Mdpl “Gn.
Cikuray”
|
Apa yang ada di cerita ini hanya cerita. Tapi keindahan, kebahagiaan, dan lain lainnya hanya ada di ingatan kami (Ayu Wijayanti dan Mar'atushshalihah)~
Jum'at, 29 November 2013
Langkah membawa kami pergi
meninggalkan gerbang megah milik SMAN 1 Cikarang Utara menuju rumah salah satu
senior kami, bang Iwang untuk packing dan sebagainya. Sore menuju malam kami
berangkat menuju Terminal Cikarang yang tidak jauh dari rumah bang Iwank.
Adzan maghrib pun terdengar, kami masih di Terminal
Cikarang untuk menunggu bang Ello. Kali ini adzan Isya sudah terdengar juga.
Tidak lama kemudian bang Ello tiba dan kami langsung menaiki mobil angkutan
yang menuju terminal Kp. Rambutan, Jakarta.
Tiba di terminal Kp. Rambutan,
disana sudah menunggu abang dan teteh kami yang lainnya. Setelah itu kami
mencari mobil angkutan menuju Garut dengan tarif yang semurah mungkin tetapi
nyaman. Akhirnya kami mendapatkan bus ber-AC dengan tarif yang sesuai. Dalam
perjalanan menuju Garut kami hanya tertidur untuk menghemat energi untuk
pendakian esok harinya.
Sabtu, 30 November 2013
Entah pukul berapa kami tiba di
terminal Garut. Disana juga sudah menunggu abang kami yang lainnya. Adzan Subuh
terdengar, kami shalat dan bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Untuk
menaiki mobil yang menuju Gunung Cikuray, kami disuruh berjalan terlebih
dahulu.
Shalat shubuh di masjid Terminal Guntur-Garut |
Perjalanan menuju pos pemancar |
Setelah menunggu, mobil datang.
Karena jumlah kami yang lumayan banyak yaitu 19 orang dan 4 orang dari daerah
lain, kami dijemput dengan mobil truk kecil. Pagi yang dingin dengan mobil yang
berjalan membuat beberapa orang dari kami kedingingan karena tidak memakai
jaket.
Tiba di pos pendaftaran Gunung
Cikuray (Pemancar). Inilah perjalanan kami yang sesungguhnya yang akan benar-benar jalan menggunakan kedua kaki
kami. Pada awalnya kami berpikir pasti salah satu adik kelas kami akan ada yang
lelah ditengah tengah perjalanan, jadi saat itu terjadi kami akan ganti gantian
untuk membawa carrier mereka, oke itu kesepakatan kami.
Pos pemancar Gunung Cikuray |
Dimulai dengan membaca doa
terlebih dahulu, kami memulai pendakian ini. Kami yang awalnya tidak membawa
apa-apa (dengan rasa bahagia kami pada awalnya) harus membawa carrier masing
masing (carrier milik adik kelas kami yang entah memiliki fisik yang kurang kuat
atau tidak menganggap pendakian kali ini serius,
dan menyepelekan latihan fisik hoaaa) maaf keluar dari topic, ya seperti yang
tadi kami ceritakan, kami membawa carrier masing masing tidak jauh dari awal perjalanan
kami yaitu di kebun teh.
Melewati kebun teh |
Perjalanan kami lebih terasa
melelahkan jika membawa carrier, kami
sampai di pos 1 kami memutuskan untuk makan di pos ini, kami mengeluarkan
peralatan masak kami di pos ini. Ada yang memasak, ada yang hanya duduk dan
menunggu masakan matang ada pula yang bermain poker. Kami cukup lama di pos ini
sekitar 1,5 jam, setelah semua selesai, makan selesai, permainan poker
berakhir. Kami mulai packing lagi dan melanjutkan perjalanan.
Istirahat di pos 1 |
Semangkaa!! ^_^9 |
Perjalanan dari pos satu ke pos
dua tidak begitu jauh dan kami masih bisa menikmati paronama sepanjang jalur
menuju pos dua. Tapi semua berubah ketika kami melewati pos dua dan langsung menuju
pos tiga, selain jaraknya yang lumayan jauh ditambah medan yang kami tempuh
cukup extreme, kami mulai lelah.
Beberapa adik kelas kami yang
ikut pendakian masing masing dibackup oleh senior senior kami dan kami juga,
cukup miris memang. Saat itu yang terpikirkan oleh kami hanyalah jalan dan
terus melangkah, sampai saat dimana kami sering kelelahan dan membuat senior
senior kami terpaksa harus seringkali berhenti.
Yuk keep smile :) |
Kaki, tangan, punggung dan pikiran
saling menyemangati satu sama lain hingga sampailah kami di pos lima. Duduk di
batang kayu yang sudah tumbang sambil meluruskan kaki terasa lebih nyaman
dibandingkan duduk di sofa lobby sekolah yang empuk *hehe.
Sambil menunggu adik adik kami
dan senior senior yang membackup mereka,
beberapa senior yang lainnya memutuskan untuk melihat jalur yang akan kami
lewati menuju puncak bayangan dan puncak sesungguhnya terlebih dahulu. Duduk
sekitar tujuh belas menit dan kami nyaris semua telah berkumpul di pos ini,
kecuali salah satu adik kami Wanaldi yang sering dipanggil PUSO dan tiga senior
kami yang membackupnya.
Senior kami yang tadi pergi
melihat jalurnya sudah kembali lagi dan kamipun melanjutkan peralanan kami.
Kali ini kami semangat lagi karena kami hanya perlu melewati satu pos lagi dan
sampai di puncak sesungguhnya dan mendirikan tenda. Pemandangan yang tadinya
tak terhiraukan oleh kami bisa kami nikmati lagi, bahagia akan ciptaan Tuhan
menghilangkan rasa lelah kami saat itu.
Mari kita masak |
kapan lagi masak bareng |
Sampai di pos enam atau puncak
bayangan, kami melihat puncak yang tidak jauh dari tempat kami saat ini masih
sangat terik, jadi kami memutuskan untuk bersantai dan masak lagi. Makan
selesai, puncak pun sudah terlihat sejuk, namun keadaan memaksa kami untuk
tidak mendirikan tenda di puncak karena angin dan kabutnya yang mungkin bisa
membahayakan.
Jadinya kami mendirikan tenda di tempat kami
beristirahat tadi. Selain permukaannya yang rata dan cukup menampung tenda
tenda kami, puncak bayangan ini tidak jauh dari puncak yang sesungguhnya.
Tendapun berdiri ditangan adik
adik kami tentunya dengan bantuan kami dan diperkokoh oleh senior senior kami.
Sunset hari itu sudah kami niatkan untuk melihat keindahannya di puncak Gunung Cikuray dan sayangnya niat itu tak tercapai akibat kabut yang menyelimuti puncak Gunung Cikuray, tapi tak apa, dinginnya puncak Gunung Cikuray dan kabut yang menyebar di segala arah tetap membuat hati kami bahagia.
Sunset hari itu sudah kami niatkan untuk melihat keindahannya di puncak Gunung Cikuray dan sayangnya niat itu tak tercapai akibat kabut yang menyelimuti puncak Gunung Cikuray, tapi tak apa, dinginnya puncak Gunung Cikuray dan kabut yang menyebar di segala arah tetap membuat hati kami bahagia.
Tenda di puncak bayangan |
Ayo dipilih dipilih.. |
Kami turun ke puncak bayangan
dimana tenda kami berdiri, udara di puncak bayangan mendadak lembab, kami dan
senior senior kami membuat penghalang untuk jaga jaga jika hujan datang.
Setelah selesai kami menengadahkan kepala kami ke atas untuk melihat keindahan
alam lainnya.
Makan malam |
Salam dua jari ^_^v |
Hamparan bintang membuat kami
senang karena malam ini cerah dan hujan mungkin tak datang, namun seringkali
udara di puncak bayangan berubah menjadi hujan kabut dan kembali terang lagi
dan berkabut lagi.
Adik adik kami sudah terlelap,
tinggal kami dan senior senior kami yang sedang bercengkrama bercerita tentang
kejadian kejadian lampau sambil memasak beberapa bahan makanan, juga memakan
beberapa makanan makanan ringan sambil meminum teh ataupun energen.
Sampai saat mata kami mulai berat
dan tak sengaja tertidur. Pada akhirnya senior senior kamipun sudah mulai
mengantuk dan kami bangun untuk tidur di tenda kami.
Satu tenda ukuran tiga orang di tempati
tidur oleh tujuh orang waw sekali saat itu. Walau pegal, dinginnya udara diluar
tidak terasa sama sekali di tenda kami.
Dengarkah kalian?? Teriakan dari puncak ini
Suara yang menggema dari dasar hati
Menumpahkan segala pahit yang berlalu
Berlalu seperti angin
Memeluk kita dalam dekapan kabut tipis
Dan malam itu,
Bintang menghiasi malam kita di dalam sunyi
Sunyi yang terpecahkan dengan suara tawa kita
Saat lelap tak lagi berani datang menggangu kebersamaan ini
Ingkatkah??
Saat kita mencoba mencari cahaya
Yang perlahan keluar dari balik awan
Dan membuat senyuman indah di wajah ini
Bahagia itu simple, berkumpul bersama dalam satu waktu
Sudah lebih dari cukup.
Dan sekali lagi harus saya katakan, “mendakilah bersamaku, agar kau tahu sifatku dan caraku menjagamu”
_Top Cikuray 1 December 2013
ESCA R.VI.028.2006
Minggu, 01 Desember 2013
Hangat, begitu kami membuka tenda
kehangatan di tenda kami menghilang dibawa angin berkabut. Kami siap siap untuk
melihat sunrise di puncak Cikuray yang sebenarnya.
Sunrise terlihat indah dari puncak Gunung Cikuray, kami mengambil foto bersama bendera kebanggaan kami Panji ESACAPALA dan foto foto lainnya, lalu turun ke tempat tenda kami berdiri, makan dan mulai meninggalkan puncak Gunung Cikuray yang berada di 2818 Mdpl itu lalu pulang menuju Cikarang.
Sunrise terlihat indah dari puncak Gunung Cikuray, kami mengambil foto bersama bendera kebanggaan kami Panji ESACAPALA dan foto foto lainnya, lalu turun ke tempat tenda kami berdiri, makan dan mulai meninggalkan puncak Gunung Cikuray yang berada di 2818 Mdpl itu lalu pulang menuju Cikarang.
Negeri di atas awan |
Piss :) |
R. XIV |
Smile :) |
hehehe |
pose dengan Panji ESACAPALA |
Kami, lebih hangat dari sinar Mentari |
THE END.